soal dan jawaban UTS strategi pemasaran bisnis Islam
Nama: Fatiyatul Murtafiah
NIM : 63020170221
Kelas : 7b
Jurusan: Ekonomi Syariah
Mata Kuliah : Strategi Pemasaran Bisnis Islam
Dosen Penganpu : Asih Yusticia Setia Wardhani, S.E., M.M.
Strategi positioning yang dipilih dan diterapkan seorang manager pemasaran perusahaan penghasil permen yang bisa membantu perokok berhenti merokok:
Strategi positioning yang berdasarkan manfaat produk. Produk permen tersebut diciptakan dengan kegunaan yang yang sangan baik, permen ini dapat membuat sang perokok menjadi berhenti merokok ketika memakan permen ini. Mengingat Indonesia sangat banya warga yang menjadi perokok aktif, dan dengan sulitnya untuk berhenti merokok, maka produk ini sangat cocok untuk mereka dengan tidak menimbulkan efek yang berarti. Dengan berhentinya merokok, maka hidup akan lebih sehat.
Pengukuran kepuasan pelanggan : Dimensi RATER
Sebut dan jelaskan: responsiveness, assurance, tangible, empathy, dan reability
Ketanggapan (responsiveness) : suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas, membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.
Jaminan dan kepastian (Assurance) : Pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.
Bukti fisik ( Tangible ): Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kempampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalakan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Perhatian ( Empathy ): Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoprasian yang nyaman bagi pelanggan.
Keandalan ( Realibility ): Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
Contoh penerapan di Bank Umum Syariah: Bank Syariah mengukur tingkat kepuasan nasabah dengan menggunakan kuisioner yang berisikan semua aspek dalam dimensi RATER, yaitu Responsiveness (pelayanan cepat dan tanggap terhadap keinginan nasabah, kejelasan informasi yang diberikan pegawai terhadap nasabah), Assurance (pelayanan tentang produk yang diambil, penguasaan penjelasan tentang semua produk, dan sikap pegawai bank Syariah terhadap nasabah sehingga nasabah percaya sepenuhnya dengan bank umum syariah), Tangibles (Fasilitas yang disediakan oleh Bank Umum Syariah, Kebersihan tempat, Bangunan fisik, dan penampilan pegawai bank yang sopan dan seragam), Empathy (Pelayanan focus terhadap nasabah, inisiatif pegawai terhadap apa yang diinginkan nasabah, dan pelayanan yang yang tidak memandang status social) dan Reabillity (kemampuan pegawai bank dalam melayani nasabah, kesiapan pegawai, ketepatan terhadap yang diinginkan nasabah,dan keuntungan yang didapatkan nasabah sesuai dengan produk yang dipilih dan digunakan)
Bauran komunikasi pemasaran terintegrasi:
Promosi :
Komunikasi: memberikan informasi agar tertarik untuk membeli produk
Insentif : insentif, nilai tambah bagi pelanggan
Invitasi: undangan agar Konsumen segera membeli produk/jasa
Tools : diskon, kontes, undian, kupon, premium, sampel, dll
Contoh : perusahaan dalam bidang makanan menciptakan produk yang sehat serta bervitamin, rasanya enak dengan harga yang terjangkau, selain itu diberikan undian hadiah untuk para pembeli dengan mengumpulkan kupon.
Public Relations :
Kredibilitas tinggi
Kemampuan untuk menjangkau audiens yang tidak suka dengan sales dan iklan
Dramatisasi perusahaan/produk/jasa
Contoh : promosi melalui sponsorship dan penyelenggaraan events
Personal selling :
Personal confrotation/interaksi langsung
Cultivation memungkinkan terjadi hubungan yang akrab
Response, memungkinkan mengetahui respon langsung pembeli
Tools : wiraniaga/sales
Contoh : wiraniaga mendatangi pelanggan potensial dirumah atau tempatnya bekerja dengan menawarkan barang-barang branded, mewah dan juga limited edition.
Direct & Online Marketing :
Direct print & reproduction (CD room), TV/radio interactive, telemarketing, ecommerce, direct & online database, dll
Contoh : menarik customer lama, yang biasanya sudah tidak menggunakan produk/jasa lagi dengan cara menawarkan diskon atau promosi tertentu.
Periklanan :
Presentasi publik/jangkauan luas
Pervasiveness, pesan bisa diulang berkali-kali
Amplified expressiveness, dramatisasi perusahaan/produk/jasa lewat pemanfaatan teknologi, suara, warana, tata cahaya, dll
Impersonality : monolog, jadi audiens tidak wajib merespon iklan saat itu juga
Contoh : mengiklankan produk makanan dengan menggunakan selebriti sebagai label perusahaan makanan tersebut dan ditampilkan sedang memakan makanan tersebut yang terasa enak sekali juga menyehatkan.
a. 3 tahapan respon berkomunikasi :
Kognitif
Eksposur terhadap pesan
Ingatan terhadap pesan / message recall
Kesadaran/ pengenalan produk
Pengetahuan tentang atribut dan penggunaan produk
Afektif
Kesediaan untuk mencari informasi lanjutan
Minat pada atribut produk
Evaluasi positif
Minat untuk mencoba
Tahap behavioral
Percobaan produk
Pembelian
b. Respon yang diharapkan sebagai marketer : respon tahap behavioural, karena tujuan dari marketer sendiri ada dalam tahap ini, yaitu konsumen mau mencoba memakai produk dan melakukan pembelian.
Pengusaha konveksi yang kini sepi karena wabah corona,
Yang dilakukan agar tetap eksis : Menciptakan produk baru sesuai kondisi saat ini. Karena jika mengurangi kapasitas produksi, maka perusahaan akan rugi, dan akan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Dengan menciptakan produk baru yang sesuai kondisi saat ini, maka akan menolong para pekerja dan kegiatan ekonomi terus berjalan dengan normal.
Alternative pasar sasaran: misal dengan kita membuat produk baru seperti masker kain, maka sasaran pasar sasaran kita adalah orang banyak. Semua orang membutuhkan masker , dan mengingat keberadaan masker medis sudah langka, maka masker kain akan menjadi alternative yang dibutuhkan orang-orang untuk mencegah tertularnya virus corona.
NIM : 63020170221
Kelas : 7b
Jurusan: Ekonomi Syariah
Mata Kuliah : Strategi Pemasaran Bisnis Islam
Dosen Penganpu : Asih Yusticia Setia Wardhani, S.E., M.M.
Strategi positioning yang dipilih dan diterapkan seorang manager pemasaran perusahaan penghasil permen yang bisa membantu perokok berhenti merokok:
Strategi positioning yang berdasarkan manfaat produk. Produk permen tersebut diciptakan dengan kegunaan yang yang sangan baik, permen ini dapat membuat sang perokok menjadi berhenti merokok ketika memakan permen ini. Mengingat Indonesia sangat banya warga yang menjadi perokok aktif, dan dengan sulitnya untuk berhenti merokok, maka produk ini sangat cocok untuk mereka dengan tidak menimbulkan efek yang berarti. Dengan berhentinya merokok, maka hidup akan lebih sehat.
Pengukuran kepuasan pelanggan : Dimensi RATER
Sebut dan jelaskan: responsiveness, assurance, tangible, empathy, dan reability
Ketanggapan (responsiveness) : suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas, membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan.
Jaminan dan kepastian (Assurance) : Pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.
Bukti fisik ( Tangible ): Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kempampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalakan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Perhatian ( Empathy ): Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoprasian yang nyaman bagi pelanggan.
Keandalan ( Realibility ): Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
Contoh penerapan di Bank Umum Syariah: Bank Syariah mengukur tingkat kepuasan nasabah dengan menggunakan kuisioner yang berisikan semua aspek dalam dimensi RATER, yaitu Responsiveness (pelayanan cepat dan tanggap terhadap keinginan nasabah, kejelasan informasi yang diberikan pegawai terhadap nasabah), Assurance (pelayanan tentang produk yang diambil, penguasaan penjelasan tentang semua produk, dan sikap pegawai bank Syariah terhadap nasabah sehingga nasabah percaya sepenuhnya dengan bank umum syariah), Tangibles (Fasilitas yang disediakan oleh Bank Umum Syariah, Kebersihan tempat, Bangunan fisik, dan penampilan pegawai bank yang sopan dan seragam), Empathy (Pelayanan focus terhadap nasabah, inisiatif pegawai terhadap apa yang diinginkan nasabah, dan pelayanan yang yang tidak memandang status social) dan Reabillity (kemampuan pegawai bank dalam melayani nasabah, kesiapan pegawai, ketepatan terhadap yang diinginkan nasabah,dan keuntungan yang didapatkan nasabah sesuai dengan produk yang dipilih dan digunakan)
Bauran komunikasi pemasaran terintegrasi:
Promosi :
Komunikasi: memberikan informasi agar tertarik untuk membeli produk
Insentif : insentif, nilai tambah bagi pelanggan
Invitasi: undangan agar Konsumen segera membeli produk/jasa
Tools : diskon, kontes, undian, kupon, premium, sampel, dll
Contoh : perusahaan dalam bidang makanan menciptakan produk yang sehat serta bervitamin, rasanya enak dengan harga yang terjangkau, selain itu diberikan undian hadiah untuk para pembeli dengan mengumpulkan kupon.
Public Relations :
Kredibilitas tinggi
Kemampuan untuk menjangkau audiens yang tidak suka dengan sales dan iklan
Dramatisasi perusahaan/produk/jasa
Contoh : promosi melalui sponsorship dan penyelenggaraan events
Personal selling :
Personal confrotation/interaksi langsung
Cultivation memungkinkan terjadi hubungan yang akrab
Response, memungkinkan mengetahui respon langsung pembeli
Tools : wiraniaga/sales
Contoh : wiraniaga mendatangi pelanggan potensial dirumah atau tempatnya bekerja dengan menawarkan barang-barang branded, mewah dan juga limited edition.
Direct & Online Marketing :
Direct print & reproduction (CD room), TV/radio interactive, telemarketing, ecommerce, direct & online database, dll
Contoh : menarik customer lama, yang biasanya sudah tidak menggunakan produk/jasa lagi dengan cara menawarkan diskon atau promosi tertentu.
Periklanan :
Presentasi publik/jangkauan luas
Pervasiveness, pesan bisa diulang berkali-kali
Amplified expressiveness, dramatisasi perusahaan/produk/jasa lewat pemanfaatan teknologi, suara, warana, tata cahaya, dll
Impersonality : monolog, jadi audiens tidak wajib merespon iklan saat itu juga
Contoh : mengiklankan produk makanan dengan menggunakan selebriti sebagai label perusahaan makanan tersebut dan ditampilkan sedang memakan makanan tersebut yang terasa enak sekali juga menyehatkan.
a. 3 tahapan respon berkomunikasi :
Kognitif
Eksposur terhadap pesan
Ingatan terhadap pesan / message recall
Kesadaran/ pengenalan produk
Pengetahuan tentang atribut dan penggunaan produk
Afektif
Kesediaan untuk mencari informasi lanjutan
Minat pada atribut produk
Evaluasi positif
Minat untuk mencoba
Tahap behavioral
Percobaan produk
Pembelian
b. Respon yang diharapkan sebagai marketer : respon tahap behavioural, karena tujuan dari marketer sendiri ada dalam tahap ini, yaitu konsumen mau mencoba memakai produk dan melakukan pembelian.
Pengusaha konveksi yang kini sepi karena wabah corona,
Yang dilakukan agar tetap eksis : Menciptakan produk baru sesuai kondisi saat ini. Karena jika mengurangi kapasitas produksi, maka perusahaan akan rugi, dan akan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Dengan menciptakan produk baru yang sesuai kondisi saat ini, maka akan menolong para pekerja dan kegiatan ekonomi terus berjalan dengan normal.
Alternative pasar sasaran: misal dengan kita membuat produk baru seperti masker kain, maka sasaran pasar sasaran kita adalah orang banyak. Semua orang membutuhkan masker , dan mengingat keberadaan masker medis sudah langka, maka masker kain akan menjadi alternative yang dibutuhkan orang-orang untuk mencegah tertularnya virus corona.
Komentar
Posting Komentar