Kebenaran non Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Kebenaran non ilmiah.Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kebenaran non ilmiah. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Salatiga, Oktober  2018

Penulis


DAFTAR ISI





















BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Semua  orang  mengakui  memiliki  pengetahuan.  Persoalannya dari mana pengetahuan itu diperoleh atau lewat apa pengetahuan itu didapat.  Dari  sinilah  timbul  pertanyaan  bagaimana  caranya  kita memperoleh pengetahuan atau dari mana sumber pengetahuan kita? Pengetahuan  yang  ada  pada  kita  diperoleh  dengan  menggunakan berbagai  alat  yang  merupakan  sumber  pengetahuan  itu sendiri.Dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah secara sistematis  sesungguhnya  telah  diletakkan  oleh  para  filosof  Yunani seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles serta filsuf lainnya sejak abad kelima sebelum Masehi.Pendekatan penelitian yang digunakan oleh Plato adalah apa yang dikenal ilmuwan sekarang sebagai idealisme atau  rasionalisme. Melalui  pendekatan  ini  pengetahuan  ilmiah diperoleh secara deduktif yakni membangun konklusi umum dengan mengandalkan  ide- ide  murni,  akal  dan  logika  dan  kemudian menerapkannya  pada  kasus-kasus  tertentu.  Pendekatan  tersebut telah  melahirkan  alat  bantu  pengetahuan  ilmiah  berupa matematika.
Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Dalam memperoleh pengetahuan berbagai macam cara dilakukan manusia, dengan jalan mengomunikasikan informasi, serta berfikir terhadap informasi yang didapat.
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada diluar akal. Persoalannya kemudian apakah gambaran itu sesui dengan fakta atau tidak?Apakah gambaran itu benar?  Atau apakah gambaran itu dekat pada  kebenaran atau jauh dari kebenaran?
Adapun dalam memperoleh pengetahuan terdapat teori kebenaran, yang mana suatu anggapan / penilaian terhadap suatu realita / kejadian yang ada. Dalam kebenaran ini terdapat dua macam teori, yaitu ; kebenaran ilmiah, dan kebenaran non ilmiah. Dan kebenaran non ilmiah inilah yang akan dibahas oleh penulis dalam makalah ini.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dari kebenaran non ilmiah?
Apa teori dalam kebenaran non ilmiah?
Bagaimana cara menemukan kebenaran non ilmiah?
TUJUAN PENULISAN
Mengetahui  pengertian dari kebenaran non ilmiah.
Mengetahui  teori  dalam kebenaran non ilmiah.
Mengetahui  cara menemukan kebenaran non ilmiah.












BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KEBENARAN NON ILMIAH
Kebenaran non ilmiah memiliki pengertian kebenaran yang diperoleh bukan berdasarkan penalaran logika tetapi diperoleh dari faktor-faktor non ilmiah. Dalam mencari hakikat kebenaran mungkin sering kita ucapkan, namun susah untuk dilaksanakan. Pertanyaan-pertanyaan kritis dimasa kecil seperti kenapa gajah berkaki empat, kenapa burung mempunyai sayap dan sebagainya sering tidak terjawab dengan baik oleh orang tua kita. Sehingga kita sering menganggap sesuatu sebagai yang sudah demikian wajarnya.
Banyak para ahli yang memaparkan ide tentang sudut pandang kebenaran termasuk bagaimana membuktikannya. Pada hakikatnya, sudut pandang kebenaran ada tiga yaitu: kebenaran ilmiah, kebenaran non ilmiah, dan kebenaran filsafat. Biasanya kebenaran ilmiah lebih sahih, logis, dan terbukti kebenarannya. Namun, bukan berarti bahwa kebenaran non ilmiah dan filsafat selalu salah atas suatu kebenaran. Malah bisa saja kebenaran non ilmiah terbukti lebih benar dari kebenaran ilmiah yang disusun secara logis.

TEORI DALAM KEBENARAN NON ILMIAH
Seringnya orang orang memandang  hal-hal berikut ini sebagai kebenaran yang tidak ilmiah, Karena di sebabkan sifat dan caranya yang sederhana ,penuh dengan kira-kira ,serta tidak dapat di jangkau oleh alat indra manusia. Hal itu mencakup :
Pengetahuan Biasa (Realisme)
Penganut teori ini disebut dengan realisme.Teori ini mempunyai pandangan realitas terhadap alam. Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat). Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah kopi yang asli yang ada diluar akal.Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang terdapat dalam foto. Dengan demikian, realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat jika sesuai dengan kenyataan.
Ajaran realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang hanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, serta yang hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Contohnya, fakta menunjukkan, sustu meja tetap sebagaimana adanya, kendati tidak adanya orang didalam ruangan itu yang menangkapnya.Jadi meja itu tidak tergantung kepada gagasan kita mengenainya, tetapi tergantung pada meja tersebut.
Untuk kejelasan perbedaan pengetahuan biasa  (sesuai dengan maksud sub judul ini) dengan pengetahuan ilmiah,misalnya, maka dapat di contohkan berikut ini. Setiap orang tahu tentang air tawar  (ini hasil proses tahu ). Pengetahuan tersebut di peroleh dengan cara kontak  /pengalaman  (indrawi) antar subyek dengan obyek. Wujud dari pengetahuan ini di sebut pengalaman biasa .dikatakan demikian Karena ia hanya sekedar berupa hasil yang terekam dalam memori manusia tanpa proses Analisa dan penggunaan metode kajian tertentu berbeda dengan  para ilmuan yang memperoleh pengetahuan pengetahuan berdasarkan telaah akademik terhadap obyek kajiannya, sehingga hasilnya lebih rinci, jelas dan akurat (pasti) keakuratan tersebut di buktikan dengan adanya kemampuan menjelaskan unsur-unsur yang ada didalam air tawar, seperti H O2. Sekaligus para ilmuan tersebut dapat membedakan antara air tawar dengan dengan zat cair lainnya yang meskipun secara indrawi tampak sama-sama cair juga.Sebaliknya, orang awam tidak biasa membedakan sedetailnya.

Wahyu
Arti wahyu secara  umum adalah bisikan, isyarat atau petunjuk , ilham, perintah, perundingan rahasia. Dalam syara”, wahyu adalah pengetahuan yang diperoleh Nabi atau Rasul, yang berasal dari allah dengan perantara/ tidak melalui perantara ( malaikat, mimpi, indra, lonceng). Manusia tidak akan mengetahui hakikat wahyu secara pasti, hanya Allah lah yang mengetahui hakekatnya. Logikanya, sesuatu yang dibawa/ disampaikan oleh orang  yang terkenal jujur dan terpelihara dari kesalahan .
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantaraan para nabi.Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya.Pengetahuan mereka terjadi atas kehendak Tuhan semseta.Tuhan mensucikan jiwa mereka dan diterangkan-Nya pula jiwa mereka untuk memperoleh kebenaran dengan jalan wahyu.
Pengetahuan dengan jalan ini merupakan kekhususan para nabi.Hal inilah yang membedakan mereka dengan manusia-manusia lainnya.Akal meyakinkan bahwa kebenaran pengetahuan mereka berasal dari Tuhan, karena pengetahuan itu memang ada pada saat manusia biasa tidak mampu mengusahakannya, karena hal itu diluar kemampuan manusia. Bagi manusia tidak ada jalan lain kecuali menerima dan membenarkan semua yang berasal dari Nabi.
Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan sesorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah transedental, seperti latar belakang dan tujuan penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti.
Kebenaran yang didasarkan kepada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika wahyu datanya dari Allah melalui Rasul dan Nabi.Kebenaran yang diterima sebagai wahyu bukanlah disebabkan oleh hasil usaha penalaran manusia secara aktif.Wahyu diturunkan Allah kepada Rasul dan Nabi. Tetapi kebenaran yang dibawakan melalui wahyu merupakan kebenaran yang asasi.
Kepercayaan inilah yang merupakan titik tolak dalam agama dan lewat pengkajian selanjutnya dapat meningkatkan atau menurunkan kepercayaan itu.Sedangkan ilmu pengetahuan sebaliknya, yaitu dimulai mengkaji dan riset, pengalaman, dan percobaan untuk sampai kepada kebenaran yang faktual.
Mitos / Keyakinan
Mitos itu diturunkan secara subyektif, dalam arti kebenarannya hanya berlaku dimana berlaku dalam masyarakatnya, dan tidak ada kaitan antara pengalaman dan penuturan.Mitos berarti menghindar realitas, bukan menghadapi realitas.Seperti ruwatan, patung, sesaji yang dianggap symbol yang dapat menghindarkan malapetaka.
 Mitos biasanya efektif sebagai alat komunikasi massa. Mitos akan hidup tatkala rakyat tertekan dan penuh harapan. Mitos dapat juga mendorong per buatan.Misal mitos tentang ratu kidul, masyarakat antusias datang kepantai seklatan melakukan ritual dan sesaji berharap agar hidupnya selamat, aman dan tentram.
Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.Sesungguhnya antara sumber pengetahuan berupa wahyu dan keyakinan ini sangat sukar untuk dibedakan.Adapun keyakinan melalui kemampuan kejiwaan manusia merupakan pematangan dari kepercayaan.
Mistik / Spiritual
Mistik atau disebut juga dengan spiritual adalah teori yang masuk dalam supra-rasional, kadang memiliki bukti empiris, tetapi kebanyakan tidak dapat dibuktikan secara empiris.
Mistis  adalah pengetahuan yang tidak rasional, yaitu pengetahuan (ajaran atau  keyakinan)  tentang  Tuhan  yang  diperoleh  melalui  latihan  meditasi  atau latihan spiritual, bebas dari ketergantungan indera atau rasio. Pengetahuan mistis ialah pengetahuan  yang tidak dapat dipahami rasio. Dalam Islam yang termasuk pengetahuan  mistis  ialah  pengetahuan  yang  diperoleh  melalui  jalan  tasawuf. Pengetahuan mistis ialah pengetahuan  yang  supra rasional tetapi kadang-kadang mempunyai bukti empiris.
Spiritualisme adalah ajaran yang menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam adalah roh (Pneuma, Nus, Reason, logos) yaitu roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam. Spiriualisme dalam arti ini  dilawankan dengan materialisme. Spiritualisme kadang-kadang dikenakan pada pandangan idealistik yang menyatakan adanya roh mutlak.Dunia indera dalam pengertian ini dipandang sebagai dunia idea.
Kebenaran  pengetahuan  mistis  diukur  dengan  berbagai  ukuran.  Ada kalanya  ukuran  kebenaran  pengetahuan  mistis  itu  kepercayaan.  Jadi,  sesuatu dianggap benar jika kita mempercayainya. Ada kalanya juga kebenaran suatu teori diukur  dengan  bukti  empiris,  yaitu  ukuran  kebenaran.  Sulit  memahami  jika sesuatu  teori  dalam  pengetahuan  mistis  bila  pengetahuan  itu  tidak  punya  bukti empirik, sulit diterima karena secara rasional tidak terbukti dan bukti empiris pun tidak ada.
Pengetahuan  mistis  itu  amat  subjektif,  yang  paling  tahu  penggunaannya ialah pemiliknya. Di kalangan sufi kegunaannya yaitu dapat menentramkan jiwa mereka,  mereka  menggunakan  pengetahuannya  untuk  kebaikan.  Mistis  magis hitam dikatakan hitam karena penggunaannya untuk kejahatan. Cara pengetahuan mistis  menyelesaikan  masalah  tidak  melalui  proses  inderawi  dan  tidak  juga melalui  proses  rasio.  Ada  dua  macam  mistis  yaitu  mistis  yang  biasa  dan  mistis magis. Mistis magis adalah kegiatan mistis yang mengandung tujuan-tujuan untuk memperoleh  sesuatu  yang  di  inginkan  penggunanya.  Dunia  mistis  magis  dalam dunia Islam yaitu ’ulum al-hikmah  yang berisi antara lain rahasia-rahasia huruf alQur‟an  yang  mengandung  kekuatan  magis,  rahasia  wafaq  dan  rahasia  Asma Ilahiyah. Pada kenyataannya tokoh-tokoh mistis-magis itu kebanyakan para sufi.
Kekuatan alam akhirnya tunduk di  bawah sinar Ilahi dan dukungan-Nya melalui huruf-huruf  dan  nama  indah-Nya.  Melalui  kalam  Ilahi  inilah  jiwa-jiwa  Ilahiyah yang aktif dapat digunakan manusia untuk tujuan yang dikehendakinya Pada  perkembangannya  dunia  mistis-magis  Islam  terbagi  dua  kelompok, yaitu  mistis-magis  dalam  bentuk  wirid-wirid  dan  mistis-magis  dalam  bentuk benda-benda yang telah di formulasikan sedemikian rupa biasanya berupa wafaqwafaq atau isim-isim.
Ada dua aliran yang terdapat pada pengetahuan Mistis Magis yaitu:
Cara kerja Mistis-Magis-Putih
Para ahli hikmah menyadari bahwa kekuatan Tuhan baik yang ada dalam diri-Nya atau  yang ada dalam firman-Nya dapat digunakan oleh manusia. Ayatayat al-Qur‟an atau kitab langit lainnya sering digunakan sebagai perantara untuk menghubungkan  manusia  dengan  Tuhannya,  bahkan  Asma-asma  Tuhan  sering digunakan  untuk  meminta  sesuatu.  Jika  seseorang  dapat  atau  sanggup mempraktekkan wirid atau do‟a sesuai dengan rumusan maka kekuatan Ilahiyah (khadam  atau  malaikat)  akan  dapat  dimanfaatkan  untuk  mencapai  tujuan  yang kehendaki  terlebih  jika  diikuti  oleh  jiwa  yang  bersih.  Cara  kedua  ialah  dengan cara  memindahkan  jiwa-jiwa  Ilahiyah  atau  khadam  yang  ada  dalam  huruf-huruf al-Qur‟an atau di dalam asma-asma Allah, cara ini disebut wafaq atau isim dimanaditulis  dengan  menggunakan  tinta  tertentu  dan  pada  kondisi  tertentu.  Pada dasarnya mereka menggunakan supra natural yang ada pada khadam dalam wirid atau doa, wafaq atau isim untuk tujuan tertentu.
Cara kerja Mistis-Magis-Hitam
Mereka  membuat  simbol-simbol  atau  nama  atau  atribut-atribut,  lalu  ia bacakan  mantra.  Selama  mengucapkan  kata-kata  buruk  itu,  ia  mengumpulkan ludahnya untuk disemburkan pada gambar itu. Lalu ia ikatkan buhul pada simbol menurut  sasaran  yang  telah  disiapkan  tadi.  Ia  menganggap  ikatan  buhul  itu memiliki kekuatan dan efektif dalam praktik sihir.  Ia meminta jin-jin kafir untuk berpartisipasi,  ia  memunculkan  lebih  banyak  roh  jahat  sehingga  segala  sesuatu yang dituju benar-benar terjadi.
Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi.Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya.Pengembangan kemampun ini (intuisi) memerlukan suatu usaha.Ia juga mengatakan bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi.
Ibn  Sina  menyebut  intuisi  dengan  al- ḥads\  al-qudsī (intuisi suci). Berbeda  dengan  pengetahuan  rasional,  pengenalan  intuitif disebut  juga  ḥuḍūrī,  karena  objek  penelitiannya  hadir  dalam  jiwa penelitinya, sehingga  ia  menjadi  satu  dan  identik  dengannya.  Di sinilah  hubungan  antara  subjek  dan  objek  terjem batani  sehingga tidak  menimbulkam  jurang  atau  jarak  antara  subjek  dan  objek. Karena  kesatuan  yang  tercapai  dalam  modus  pengetahuan  intuitif antar  subjek  (al-'alim )  dan  objek  (al-ma'lum),  seseorang  akan mengetahui  secara  langsung  dan  akrab  dengan  objek  yang  sedang ditelitinya tanpa melalui konsep-konsep atau representasi apapun.
Menurutnya, intuisi mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis.Karena itu, intuisi adalah sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika.Analisis atau pengetahuan yang diperoleh lewat pelukisan tidak dapat menggantikan hasil pengenalan intuisi.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan.Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur maka ituisi tidak bisa diandalkan. Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya  dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakannya. Kegiatan intuitif dan analitik bisa bekerja saling membantu dalam menentukan kebenaran.Bagi Maslow intuisi ini merupakan pengalaman puncak (peak experience) sedangkan bagi Nietzsche merupakan inteligensi yang paling tinggi.
Kemampuan menerima pengetahuan secara langsung itudiperoleh dengan cara latihan, yang dalam Islam disebut Riyadhah. Metode ini secara umum dipakai dalam Thariqat atas Tasawuf. Konon, kemampuan orang-orang itu sampai bisa melihat Tuhan, berbincang dengan Tuhan, melihat surga, neraka, dan alam gaib lainnya. Dari kemampuan ini dapat dipahami bahwa mereka tentu mempunyai pengetahuan tingkat tinggi yang banyak sekali dan meyakinkan pengetahuan itu diperoleh bukan lewat indera dan akal, melainkan lewat hati.
Perbedaan antara intuisi dalam filsafat barat dengan makrifat dalam Islam adalah kalau intuisi diperoleh lewat perenungan dan pemikiran yang konsisten,sedangkan dalam Islam, makrifat diperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari Tuhan.
Berkaitan  dengan  intuisi,  yang  lebih  mendasar  dan  fundamental  dalam  meraih  hakikat  pengetahuan  adalah  pensucian  jiwa dan tazkiyah  hati, dan bukan dengan analisa pikiran dan demonstrasi rasional. Para  urafa  dan  sufi  beranggapan  bahwa  segala  pengetahuan  yang  bersumber  dari  intuisi-intuisi,  musyāhadah,  dan mukasyafah lebih sesuai dengan kebenaran daripada ilmu- ilmu yang digali  dari  argumentasi-argumentasi  rasional  dan  akal.  Mereka menyatakan  bahwa  indera-indera  manusia  dan  fakultas  akalnya hanya  menyentuh  wilayah  lahiriah  alam  dan  manifestasi- manifestasi-Nya,  namun  manusia  dapat  berhubungan  secara  langsung (directly)  dan  intuitif  dengan  hakikat  tunggal  alam  (baca:  Sang Pencipta)  melalui  dimensi-dimensi  batiniahnya  sendiri  dan  hal  ini akan sangat berpengaruh ketika manusia telah suci, lepas, dan jauh dari  segala  bentuk  ikatan-ikatan  dan  ketergantungan -ketergantungan lahiriah. Pengetahuan seperti ini tidak dapat disamakan dengan  pengetahuan  ḥuṣ ūlīyang  bersumber  dari  suatu  konsepsikonsepsi  rasional,  melainkan  suatu  pengetahuan  syuhūdī,  intuisi, immediate (langsung), kehadiran, dan ḥuḍūr ī.
CARA PENEMUAN KEBENARAN NON ILMIAH
Upaya untuk menemukan kebenaran yang nonilmiah dapat terlaksana dengan berbagai cara di antaranya ialah:
Penemuan secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan adalah penemuan berlangsung tanpa disengaja.Dalam sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu juga yang berguna walaupun terjadinya tidak secara ilmiah, tidak sengaja dan tanpa rencana.Cara ini untuk dapat diterima dalam metode keilmuan untuk mengali pengetahuan atau ilma.
Penemuan “coba dan ralat” (trial and error)
Penemuan”coba dan ralat” terjadi tanpa kepastian akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari itu. Memang ada aktivitas mencari kebenaran, tetapi aktivitas itu mengandung unsur spekulatif atau “untung untungan”.
Penemuan kebenaran melalui spekulasi
Penemuan kebenaran secara spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari penemuan secara trial  dan error. Jika dalam penemuan secara trial  dan error  peneliti tidak mempunyai panduan sama sekali, maka dalam penemuan dengan spekulasi, sesorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun pertimbangan tersebut kurang dipikirkan secara masak-masak tetapi dikerjakan dalam suasana penuh dengan risiko. Penemuan kebenaran dengan spekulasi memerlukan pandangan yang tajam walaupun penuh spekulatif.
Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
Pendapat orang yang memiliki kewibawaan, misalnya orang-orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering diterima sebagai kebenaran  meskipun pendapat itu  tidak didasarkan pada pembuktian ilmiah.Pendapat dari seorang ilmuwan yang berbobot tinggi ataupun yang mempunyai banyak pengalaman sering diterima begitu saja tanpa perlu diuji kebenaran tersebut lebih dahulu.Kebenaran tersebut diterima karena wibawa saja.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebenaran non ilmiah memiliki pengertian kebenaran yang diperoleh bukan berdasarkan penalaran logika tetapi diperoleh dari faktor-faktor non ilmiah.
Dalam Kebenaran Non Ilmiah terdapat teori-teori didalamnya, yakni ; Pengetahuan alamiah/biasa (realisme) yang mempunyai pandangan realitas terhadap alam, wahyu (Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehiduan sesorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah transedental, seperti latar belakang dan tujuan penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti), Mitos (kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan), Mistik (teori yang masuk dalam supra-rasional, kadang memiliki bukti empiris, tetapi kebanyakan tidak dapat dibuktikan secara empiris), dan Intuisi (mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis).
Upaya untuk menemukan kebenaran yang non ilmiah dapat terlaksana dengan berbagai cara di antaranya ialah: Penemuan secara kebetulan, Penemuan “coba dan ralat” (trial and error), Penemuan kebenaran melalui spekulasi, Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan.
SARAN
Dengan adanya teori kebenaran yang didapatkan secara non ilmiah, maka kita diharapkan mampu menerima dan mengaplikasikan kebenaran non ilmiah dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. Kita juga harus meyakini adanya kebenaran meskipun itu berada diluar akal sehat, karena kebenaran itu datangnya bukan hanya dari akal, tapi lebih banyak yang dari Allah.


DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, A. (2014). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hambali. (2011). PENGETAHUAN MISTIS DALAM KONTEKS ISLAM DAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN. Jurnal Substantia, 2.
Irawan, B. (2014). INTUISI SEBAGAI SUMBER PENGETAHUAN: Tinjauan terhadap Pandangan Filosof Islam. Teologia, 10.
Zakka, Rizqia Putri. “Kebenaran non Ilmiah” diakses dari  pada tanggal 2 Oktober 2018
Diakses dari  diposting 4 Januari 2012. Diakses tanggal 11 Oktober 2018

Komentar

  1. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.000.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer